AJN - BANDA ACEH, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Banda Aceh (BPOM Aceh) menghadiri undangan kegiatan Bimbingan Teknis Kader Keamanan Pangan yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Besar pada Selasa (22/07/2025). Kegiatan yang bertempat di Aula Pertemuan Hotel Seventeen Kota Banda Aceh ini mengangkat semangat kolaborasi dalam mewujudkan pangan aman di tingkat masyarakat.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Aceh Besar, Keumala Intan, dan turut dihadiri oleh Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Aceh Besar, Rita Mayasari, serta Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Neli Ulfiati. Dari pihak BPOM Aceh, hadir perwakilan dari Tim Publikasi dan Komunikasi Informasi Edukasi, Ari Syuhada Putra selaku narasumber.
Sebanyak 65 peserta yang merupakan Kader Keamanan Pangan dari 13 kecamatan di Kabupaten Aceh Besar mengikuti kegiatan ini dengan antusias. Para peserta dibekali pengetahuan tentang keamanan pangan, potensi bahaya bahan berbahaya dalam pangan, edukasi seputar Stunting, peran aktif masyarakat dalam menjaga pangan aman melalui 5 kunci keamanan pangan keluarga, serta aplikasi BPOM Mobile.
Ketua TP PKK Aceh Besar, Rita Mayasari, menyampaikan dukungannya terhadap upaya penguatan kader keamanan pangan di daerah. “Kader pangan ini adalah ujung tombak di desa. Mereka perlu dibekali dan didampingi secara berkelanjutan agar bisa menjadi agen perubahan di lingkungan masing-masing,” ujarnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Aceh Besar, Neli Ulfiati, menghimbau agar kader dapat menjadi penyambung informasi yang efektif, terutama dalam menyosialisasikan cara memilih dan mengolah pangan yang aman di masyarakat. “Harapannya, satu kader bisa menjadi inspirasi bagi satu desa, bahkan lebih,” tegasnya.
Dalam sesi edukasi, narasumber dari BPOM Aceh mengajak para peserta untuk menjadi pionir dalam pengawasan pangan di lingkungannya. “Mari menjadi Kader Hebat! Kawal keamanan pangan untuk melindungi masyarakat kita dari risiko pangan yang tidak aman,” ungkap Ari Syuhada Putra.
Melalui kegiatan ini, diharapkan sinergi antara Dinas Kesehatan, TP PKK, dan BPOM Aceh dapat terus terjalin kuat dalam memberdayakan masyarakat demi mewujudkan Aceh Besar yang sehat dan mandiri dalam pengawasan keamanan pangan.
