.jpeg)
AJN - BANDA ACEH, Museum Tsunami Banda Aceh saat ini sedang ramai dikunjungi oleh wisatawan, terutama dari luar Aceh seperti Malaysia, yang memanfaatkan liburan untuk mengunjungi tempat ini. Namun, pengelola museum menghadapi tantangan dalam menjaga ketertiban dan keamanan koleksi museum, Ujar Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh " M. Syahputra Azwar " selasa ( 9/8/2025 ).
Beliau mengungkapkan bahwa pengunjung museum tsunami diharapkan dapat menjaga ketertiban dan membeli tiket secara resmi. Hal ini karena pendapatan dari tiket museum merupakan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang signifikan bagi Kota Banda Aceh.
Putra juga mengkhawatirkan tentang koleksi museum yang sering kali hilang atau rusak akibat kelakuan pengunjung, terutama anak-anak sekolah. Oleh karena itu, museum tsunami berupaya untuk meningkatkan edukasi dan kesadaran pengunjung tentang pentingnya menjaga koleksi museum, ungkapnya.
Museum tsunami juga menyediakan pemandu untuk setiap ruangan, namun jumlah pemandu yang terbatas membuat pengontrolan pengunjung menjadi sulit. Oleh karena itu, museum tsunami membuat tulisan atau imbauan untuk pengunjung agar tidak mengambil atau merusak koleksi museum.
Selain itu, museum tsunami juga melakukan edukasi dan mitigasi bencana tsunami kepada pengunjung, terutama anak-anak sekolah. Museum tsunami memiliki beberapa kegiatan rutin, seperti "Smong Box", yang bertujuan untuk memberikan edukasi tentang bencana tsunami dan mitigasi penanganannya.
Tahun ini, target PAD museum tsunami adalah Rp1,6 miliar, dan hingga September 2025, target ini hampir tercapai. Biaya pemeliharaan museum tsunami per tahun adalah Rp2,4 miliar, yang mencakup atraksi, honor petugas, dan lain-lain.
Putra berharap masyarakat dapat mengunjungi museum tsunami sebagai tempat mengenang sejarah kelam dan juga tempat edukasi dalam mengatasi mitigasi bencana tsunami. Dengan demikian, pengunjung dapat memahami tentang bencana tsunami dan bagaimana menghadapinya, tutup Putra. ( zoey )
