AJN - MEULABOH, Pemerintah pusat dipastikan akan membangun sepanjang 500 meter tanggul sungai di daerah aliran sungai (DAS) Krueng Meureubo yang terdapat di Desa Pasie Masjid Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat pada tahun 2026.
Pembangunan tebing sungai sepanjang 500 meter itu, dipastikan dilakukan tahun 2026 mendatang setelah Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I Direktorat Jendral Sumber Daya Air (SDA) Kementerian Pekerjaan Umun (PU), Asyari, bersama Bupati Aceh Barat, Tarmizi SP, serta Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Aceh Barat, Kurdi, meninjau langsung lokasi tersebut dua hari lalu.
Kepala Dinas PUPR Aceh Barat, Kurdi, menyebutkan penguatan tebing sungai di Desa Pasie Mesjid itu rencananya akan dilakukan menggunakan batu gajah.
Dalam usulannya Pemkab Aceh Barat mengusulkan anggaran total Rp85 Miliar secara total untuk 19 titik pemguatan tebing sungai di seluruh Aceh Barat.
"Insya Allah penguatan tebing sungai 2026 akan dilakukan, lewat usulan kita dengan anggaran total 85 miliar rupiah. Ini telah disetujui di Pasie Mesjid dengan panjang 500 meter. Kabalai dan juga tim bersama bupati juga sudah tinjau lokasi," kata Kadis PUPR Aceh Barat, Kurdi, pada Sabtu, 11 Oktober 2025.
Kurdi menjelaskan sebelumnya Pemerintah Kabupaten Aceh Barat juga telah melayangkan proposal pembangunan tebing sungai tersebut, lewat surat yang dilayangkan bupati setempat, Tarmizi SP, pada 6 Maret 2025.
Selain itu, kata dia, pada Selasa, 6 Oktober 2025 Bupati Tarmizi beserta Wakil Bupati Said Fadheil yang didampingi olehnya juga telah mengunjungi Kementerian PU dan bertemul angsung dengan Menteri PU, Dody Hanggodo, guna menyampaikan sejumlah proyek pembangunan dan salah satunya adalah penguatan tebing sungai.
"Alhamdulillah pembangunan penguatan tebing sungai ini dilakukan setelah bupati dan wabup bertemu pak menteri," kata Kurdi. Untuk penguatan tebing sungai, kata dia, saat ini memang telah menjadi kebutuhan mendesak, mengingat tingkat kerusakan tebing sungai di dua sungai besar yakni Sungai Krueng Woyla, dan Krueng Meureubo semakin parah setiap tahunnya.
Karena itu pula, kata dia, jika tidak segera dilakukan penanganan kedepan akan berdampak kerugian lebih besar. Sebab perlahan akan merusak pemukiman warga serta infrastruktur milik pemerintah.
"Saat ini erosi terjadi kian parah yang menyebabkan kerusakan tebing sungai kita khawatir daerah akan mengalami kerugian triliunan rupiah akibat amblasnya tebing semakin melebar yang berdampak pada pemukiman, serta infrastruktur," imbuhnya.
