AJN - SABANG, Ecoprint Sabang, produk kerajinan yang dibuat dengan teknik mencetak pola alami pada kain menggunakan bahan-bahan alami seperti daun dan bunga bahkan ranting telah menjadi ikon baru produk ramah lingkungan khas Sabang. Produk ini tidak hanya diminati oleh wisatawan domestik, tetapi juga mancanegara, Hal ini dikatakan oleh Ketua Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) sabang Erna Vivilinda.
Ecoprint Sabang dibuat dengan menggunakan teknik pounding (pukul) atau steaming (kukus) untuk mencetak pola alami pada kain. Bahan-bahan alami seperti daun, bunga, dan ranting digunakan sebagai pewarna. Proses pembuatan melibatkan beberapa tahap, termasuk mordanting, fiksasi, dan pengeringan, Ucap Erna.
Erna menambahkan, Ecoprint Sabang memiliki beberapa kelebihan, antara lain ramah lingkungan karena menggunakan bahan-bahan alami, menghadirkan nilai estetika tinggi dengan motif-motif unik, dan mendukung perekonomian lokal dan memberdayakan masyarakat, Keberhasilan Ecoprint Sabang tidak lepas dari dukungan Bank Indonesia (BI) Provinsi Aceh yang memberikan bantuan peralatan produksi modern. Melalui dukungan itu, para pengrajin kini memiliki kukusan besar berkapasitas 25 kain, kompor industri, dan peralatan pewarnaan yang mempercepat proses produksi.
Ecoprint Sabang menawarkan berbagai produk, termasuk kain pakaian, baju, mukena, tas, topi, kerudung, dan pasmina. Harga produk Ecoprint Sabang bervariasi, mulai dari Rp65.000 hingga Rp500.000 per unit, tergantung jenis produk.
Ecoprint Sabang telah menjadi oleh-oleh khas yang diminati wisatawan domestik dan mancanegara. Dengan keunikan dan kelezatan produknya, Ecoprint Sabang telah berhasil menembus pasar internasional dan menjadi salah satu produk unggulan Indonesia, Tutup Erna.
