AJN - BANDA ACEH, Arena tinju di Banda Aceh memanas sejak 6 Juli 2025. Kejuaraan Pra-PORA IV/2025 Cabang Tinju resmi bergulir, mempertemukan hampir mencapai 200 atlet tinju dari 18 kabupaten/kota se-Aceh.
Para atlet beradu strategi, kekuatan, dan semangat juang tinggi dalam upaya meraih tiket menuju PORA Aceh Jaya 2026 dan selanjutnya PON XXII tahun 2028 di NTB-NTT.
Dengan mengusung tema “Satria di Dalam dan di Luar Ring”, event ini tak sekadar adu otot dan teknik. Lebih dari itu, ia menjadi panggung pembuktian bahwa pembinaan atlet di daerah tetap hidup dan memiliki masa depan.
“Pra-PORA ini bukan hanya seleksi menuju PORA Aceh Jaya, tapi bagian dari proses panjang pembinaan atlet menuju PON 2028.
Yang bertanding hari ini, kita siapkan jadi pejuang emas Aceh di masa depan,” ujar Muksalmina, S.Pd, Ketua Pengprov Pertina Aceh, saat diwawancarai di lokasi acara, Selasa (8/7/2025).
Muksalmina menambahkan, peserta yang meraih peringkat 1 sampai 7 di setiap kelas akan melaju ke PORA Aceh Jaya tahun depan. Dari sana, mereka yang terbaik akan dipersiapkan secara khusus melalui pelatihan daerah (pelatda) untuk menghadapi PON XXII.
“Kalau bicara prestasi, itu bukan soal instan. Harus lewat latihan rutin, teknik, dan disiplin. Kita akan evaluasi hasil PORA nanti dan prioritaskan pembinaan serius untuk PON,” tambahnya.
Suasana pertandingan berlangsung intens dan penuh semangat. Di antara sorakan penonton dan semangat para pelatih di sudut ring, sejumlah partai sudah mulai menunjukkan potensi atlet muda berbakat yang berani tampil menonjol.
Hingga sampai hari ini pelaksanaan, panitia menyebutkan bahwa seluruh kelas pertandingan berjalan lancar. Ketua Panitia, Wanda, menyampaikan bahwa kegiatan sempat diskors sementara menjelang Magrib pada hari Selasa (8/7), dan dilanjutkan kembali di malam hari.
“Semua berjalan baik. Kami pastikan setiap jadwal tetap terlaksana sesuai ketentuan. Atmosfer kompetisi juga terjaga,” katanya.
Meski berlangsung dalam keterbatasan, semangat dan dedikasi panitia serta atlet tak surut. Banyak peserta yang datang dengan bekal latihan keras dan harapan besar untuk mengangkat nama daerah masing-masing.
