AJN - BANDA ACEH, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan di Banda Aceh (BPOM Aceh) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pelaku usaha lokal melalui kolaborasi dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Center Aceh pada Selasa, (30/09/2025). Kegiatan ini diikuti secara luring oleh 32 pelaku usaha pangan, obat bahan alam, dan kosmetika, serta disiarkan secara daring dengan mengusung tema “Membangun Kepercayaan Konsumen dengan Memenuhi Regulasi Produk UMKM” sebagai upaya meningkatkan kualitas, keamanan, dan daya saing produk UMKM di Aceh.
Acara dibuka oleh Deputi Hubungan Kelembagaan BSI Regional Aceh, Saiful Musadir, yang memperkenalkan BSI UMKM Center sebagai wadah untuk mendukung UMKM agar naik kelas. “BSI UMKM Center hadir bukan hanya untuk membantu UMKM berproduksi, tetapi juga memahami regulasi, sehingga produk mereka mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional,” ungkapnya.
Sambutan juga disampaikan oleh Reza Kamilin, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Banda Aceh yang mewakili Pemerintah Kota. Ia menekankan pentingnya regulasi produk UMKM, terutama pada kegiatan Car Free Day (CFD) yang dikelola Dispora, di mana banyak pelaku UMKM menjajakan produk pangan. “CFD bukan sekadar ruang rekreasi, melainkan etalase UMKM. Dengan produk yang aman dan sesuai regulasi, masyarakat semakin percaya, dan UMKM bisa tumbuh lebih sehat,” ujarnya.
Materi inti dibawakan oleh Tim Sertifikasi BPOM Aceh, yakni Muhibuddin dan Liza Tiara, yang memberikan edukasi terkait standar keamanan, mutu, regulasi produk UMKM, serta pentingnya izin edar untuk membangun kepercayaan konsumen. “Kami ingin UMKM tidak takut dengan regulasi. Justru dengan memenuhinya, produk mereka lebih dipercaya dan mampu menjangkau pasar yang lebih luas,” tegas Muhibuddin.
Liza Tiara, turut menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari inovasi dan komitmen BPOM dalam mengawal kualitas produk UMKM di Aceh. “Kami berharap UMKM semakin sadar bahwa regulasi bukan hambatan, melainkan jembatan menuju produk berkualitas, aman, dan kompetitif di pasar global,” jelasnya.
Melalui kolaborasi ini, BPOM Aceh berharap para pelaku UMKM semakin memahami pentingnya memenuhi regulasi, sehingga produk lokal tidak hanya diterima di pasar Aceh, tetapi juga mampu menembus pasar nasional hingga internasional.


