AJN - BANDA ACEH, Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Aceh dalam rangka masa reses, Kamis (23/10/2025). Rombongan yang dipimpin langsung oleh Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, meninjau kegiatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Banda Aceh.
Dalam kunjungan tersebut, Komisi VII menyambangi sentra UMKM PT Rayeuk Aceh Utama, industri rumahan pengolah sambal kemasan yang berlokasi di Desa Deah Geulumpang, Banda Aceh. Rombongan anggota dewan melihat langsung proses produksi sambal cabai dan berdialog dengan para pelaku usaha setempat.
Dalam pertemuan itu, rombongan Komisi VII menampung sejumlah kendala yang dihadapi dalam pengembangan usaha, seperti keterbatasan modal, akses perizinan, hingga tantangan pemasaran produk.
Menanggapi hal itu, Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay, menilai UMKM pengolah sambal tersebut memiliki potensi besar untuk berkembang lebih luas, asalkan mendapat dukungan dari pemerintah daerah dan pihak terkait.
“Potensinya ini sangat besar. Karena saya lihat tadi, pemerintah daerah, khususnya provinsi, belum terlibat langsung. Nah, kita berharap nanti pemerintah daerah, Pak Gubernur, dan seluruh jajaran ikut mempromosikan saja ke kabupaten-kabupaten lain di Aceh,” ujar Saleh.
Ia menambahkan, produk olahan sambal khas Aceh tersebut juga berpeluang menembus pasar di luar daerah, bahkan hingga mancanegara.
“Kita berharap ini bisa dimanfaatkan di luar Banda Aceh atau di luar Provinsi Aceh. Misalnya di Medan dan kota-kota besar lain di Sumatera Utara, banyak pedagang mie Aceh yang membutuhkan bahan baku seperti cabai rawit yang diproduksi di sini. Ke depan, pasarnya juga diharapkan bisa menjangkau luar negeri,” tuturnya.
