terkini

Iklan

Wali Kota Banda Aceh Paparkan Konsep Kota Rendah Karbon di Forum Nasional APEKSI 2025

Zulfitri ( Admin )
29 Oktober 2025, 09.49 WIB Last Updated 2025-10-29T02:49:46Z

 



AJN - SURABAYA, Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, menjadi salah satu pembicara utama dalam Knowledge Management Forum (KMF) 2025 yang digelar oleh Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) di Ballroom Hotel VASA, Surabaya, Selasa (28/10/2025).


Forum bertema “Menuju Kota Berkelanjutan Melalui Penerapan Transisi Energi di Bangunan Gedung” ini dibuka secara resmi oleh Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Wamen PUPR), Ir. Diana Kusumastuti, MT.


Dalam sambutannya, Wamen PUPR menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat pembangunan kota berkelanjutan di Indonesia. Ia mengungkapkan, sektor bangunan menyumbang lebih dari sepertiga total emisi karbon dunia, sehingga penerapan green building menjadi langkah strategis dalam mendukung komitmen Indonesia menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 31,89 persen tanpa syarat dan 43,20 persen dengan dukungan internasional pada tahun 2030.


“Pemerintah berkomitmen mendorong efisiensi energi, konservasi air, serta pemanfaatan material berkelanjutan dalam setiap pembangunan gedung,” ujar Diana.


Ia menambahkan, kebijakan terkait efisiensi energi telah diperkuat melalui sejumlah regulasi, seperti PP Nomor 16 Tahun 2021, Permen PUPR Nomor 21 Tahun 2021, dan Permen PUPR Nomor 10 Tahun 2023, yang menjadi landasan bagi penerapan konsep green building dan smart building menuju target Net Zero Emission 2060.


Sebagai bentuk apresiasi, Wali Kota Banda Aceh sekaligus Wakil Ketua Bidang Lingkungan dan Perubahan Iklim APEKSI, Illiza Sa’aduddin Djamal, menyerahkan cenderamata kepada Wamen PUPR atas dukungan pemerintah pusat terhadap upaya kolaboratif pembangunan kota berkelanjutan di daerah.


Usai pembukaan, forum dilanjutkan dengan sesi City Sharing, menghadirkan narasumber dari tiga kota: Banda Aceh, Magelang, dan Tegal.


Dalam sesi tersebut, Illiza tampil sebagai pemateri pertama dengan paparan bertajuk “Low Carbon Model Town (LCMT) melalui Infrastruktur Bangunan Hijau dan Platform Manajemen di Kota Banda Aceh.”


Ia memaparkan berbagai langkah konkret Pemerintah Kota Banda Aceh dalam menurunkan emisi karbon, di antaranya melalui retrofitting gedung pemerintahan, penerapan PLTS atap, serta revisi kebijakan daerah menuju penerapan bangunan hijau di tingkat kota.


“Kami ingin menunjukkan bahwa kota kecil pun dapat memberi kontribusi besar bagi bumi. Penerapan konsep Low Carbon Model Town bukan hanya tentang efisiensi energi, tetapi juga tentang perubahan budaya dan kesadaran kolektif untuk beribadah melalui kepedulian terhadap lingkungan,” ujar Illiza.


Lebih lanjut, Illiza juga memaparkan sejumlah inisiatif strategis yang telah dilakukan Pemko Banda Aceh, di antaranya kerja sama dengan KOICA Korea Selatan, Toyama City Jepang, Universitas Syiah Kuala (USK), dan Institut Teknologi Bandung (ITB) dalam studi kelayakan penerapan energi bersih.


Tak hanya itu, Pemko Banda Aceh juga sedang menyiapkan pembangunan Banda Aceh Academy, yang dirancang sebagai pusat pembelajaran dan inovasi berbasis konsep green building.


Melalui forum nasional ini, Illiza menegaskan bahwa komitmen Banda Aceh terhadap pengendalian perubahan iklim dan pembangunan rendah karbon bukan sekadar wacana, melainkan langkah nyata menuju kota hijau, tangguh, dan berdaya saing global.(**)

Komentar
Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE. #JernihBerkomentar
  • Wali Kota Banda Aceh Paparkan Konsep Kota Rendah Karbon di Forum Nasional APEKSI 2025

Terkini