AJN - BANDA ACEH, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Drs. H. Abdurrahman Ahmad, menyuarakan keprihatinan serius terhadap terhentinya layanan CT Scan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh. Sudah hampir tiga minggu, alat Multi Slice CT Scan (MSCT) 128 slice—yang menjadi satu-satunya perangkat CT Scan yang masih beroperasi di rumah sakit rujukan tertinggi di Aceh—mengalami kerusakan dan tidak dapat digunakan.
Akibat gangguan ini, seluruh pasien rawat inap yang membutuhkan pemeriksaan CT Scan terpaksa dirujuk ke RS Meuraxa. Sementara itu, beberapa pemeriksaan non-kontras dialihkan ke Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Banda Aceh. Kondisi ini dinilai menghambat penanganan cepat terhadap pasien yang memerlukan diagnosis segera, terutama mereka yang datang dalam kondisi kritis.
Melihat situasi ini, Abdurrahman Ahmad dengan tegas meminta manajemen RSUDZA untuk tidak menunda-nunda penyelesaian masalah. Ia menekankan bahwa peralatan medis penting seperti CT Scan membutuhkan pemeliharaan rutin dan pengawasan menyeluruh agar tidak sampai rusak apalagi mangkrak.
“Peralatan medis vital di rumah sakit rujukan tipe A seperti RSUDZA seharusnya dijaga ketat. Jika alatnya mulai diragukan kualitasnya, harus segera diganti. Jangan dibiarkan sampai tidak berfungsi dan akhirnya mengorbankan pelayanan,” ujarnya, Jumat (21/11/2025).
Politisi Gerindra Aceh itu juga menyampaikan rasa sedih ketika mengetahui banyak pasien datang dalam keadaan lemah, namun harus menunggu lebih lama hanya karena alat diagnostik utama tidak tersedia di rumah sakit terbesar di Aceh tersebut.
“Ini menyangkut nyawa manusia. Bagaimana mungkin pasien yang sudah kesakitan tidak bisa segera ditangani hanya karena alatnya rusak? Di mana empati kita?” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa RSUDZA sebagai rumah sakit publik memiliki tanggung jawab besar kepada masyarakat dan tidak boleh menganggap remeh kerusakan alat yang sangat vital.
“Mereka bekerja dalam sektor pelayanan wajib, bukan pilihan. Jangan sampai kelalaian ini memperburuk penderitaan masyarakat,” ujarnya mengingatkan.
Dengan desakan ini, Abdurrahman berharap manajemen RSUDZA segera mengambil langkah konkret untuk memperbaiki maupun mengganti alat CT Scan agar pelayanan medis kembali optimal dan masyarakat mendapatkan hak kesehatan mereka tanpa hambatan.(**)


